KKN-IK IAIN Kudus Desa Mutih Kulon Kunjungi Makam Telaga dan Ziarah ke Makam Letnan Azhari

06 Oktober 2021
Rifqi
Dibaca 579 Kali
KKN-IK IAIN Kudus Desa Mutih Kulon Kunjungi Makam Telaga dan Ziarah ke Makam Letnan Azhari

Desa Mutih kulon merupakan desa yang kaya akan sejarah, baik sejarah yang telah terkuak maupun yang masih menjadi misteri. Konon Desa Mutih kulon terletak di daerah pesisir. Daerah tersebut berada di kawasan perbatasan Mutih Kulon dengan Mutih Wetan, tepatnya berseberangan dengan makam Jumadil Kubro Mutih Wetan. Saat ditemui oleh mahasiswa KKN-IK IAIN Kudus, seluruh pemukiman tersebut telah menjadi daerah persawahan. Sejarah adanya pemukiman daerah tersebut berasal dari cerita para tetua, kemudian sejarah tersebut diperkuat dengan penemuan beberapa koin oleh salah satu warga Mutih Kulon. 

“Menurut cerita dari mbah-mbah dulu ini bekas pemukiman. Giyono pernah menemukan koin kuno di daerah sini saat dia menggali lasak. Karena ada perompak yang merampas harta warga, akhirnya mereka pergi ke pemukiman yang sekarang dihuni. Nah, gang Mutih Kulon-lah yang pertama ditempati. “ Ungkap Ahmad Thohari, ketua Karang Taruna Putra Maulana. 

Salah satu warga menemukan beberapa koin kuno yang diduga sebagai alat pembayaran kala itu. Ia menemukan koin tersebut saat menggali lasak (fosil kerang putih). Pendapat adanya pemukiman tersebut di afirmasi oleh mbah Zarkasi, salah satu sesepuh desa Mutih Kulon.

“Dulu memang ada pemukiman di daerah tersebut, karena banyak perompak yang merampas harta orang kaya akhirnya mereka pindah ke pemukiman yang sekarang.” Ungkap beliau. 

Diyakini pemukiman tersebut telah berdiri sejak lama sebab adanya daerah pemakaman warga Mutih Kulon yang dinamakan Makam Telaga. Makan Telaga hanya bisa dilewati menggunakan roda dua karena sekarang akses jalan yang sempit oleh area persawahan. Meskipun makam telaga sudah beralih menjadi persawahan, terdapat sisa 3 makam yang masih dirawat oleh keturunannya. Nisan tersebut masih berasal dari kayu, khas dengan makam kuno zaman dulu. 

Tak hanya itu, mahasiswa KKN-IK IAIN Kudus juga berziarah ke makam Letnan Azhari, pahlawan dari Salatiga yang telah mengabdikan dirinya untuk desa Mutih Kulon. Letnan Azhari merupakan tokoh pahlawan yang gugur di medan perang saat terjadinya Operasi Militer II pada Oktober 1948. Menurut pengakuan mbah Zarkasi, saksi mata terbunuhnya Letnan Azhari, beliau adalah pahlawan pemberani yang telah memimpin pasukan santri Mutih. Dulu, santri ikut berperan dalam perjuangan melawan Belanda yang ingin menjajah Indonesia. Santri hanya menggunakan pakaian seadanya dengan ciri khas sarungnya serta hanya bersenjata bambu runcing. 

Meskipun tidak menjadi titik daerah jajahan Belanda namun, desa Mutih Kulon menjadi area lintasan tentara Belanda. Pertempuran antara pasukan Letnan Azhari dengan Belanda berjalan cukup sengit. Pertempuran tersebut berlokasi di daerah Lobang area Mutih-Bungo. Beberapa dari pasukan Letnan Azhari selamat karena menceburkan diri di sungai kecil sepanjang jalan Lobang. Naasnya, Letnan Azhari tewas tertembak dan akhirnya menghembuskan napas terakhirnya di daerah tersebut. 

Letnan Azhari sempat akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Demak, namun mbah KH. Sanusi tidak mengijinkan sebab Letnan Azhari telah berjasa besar dengan desa Mutih Kulon. Jadi, dengan dimakamkannya Letnan Azhari di tanah Mutih Kulon, pengabdiannya dapat terus diingat oleh setiap generasi. 

“Letnan Azhari itu sempat akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan, tapi mbah KH. Sanusi tidak mengijinkannya. Beliau sempat berkata ‘Ojo, kui hakku’. Dulu setiap 17 Agustus, warga Mutih ya pergi kesana untuk berziarah.” Ungkap mbah Zarkasi dengan berlinang air mata. 

Dalam upaya memperingati hari bersejarah bangsa Indonesia, para mahasiswa KKN berziarah ke makam Letnan Azhari yang terbunuh saat Operasi Militer II 73 tahun yang lalu. Makam letnan Azhari bertempat di makam umum bersama dengan makam para warga desa Mutih Kulon.