MA NU I’anatuth Thullab Mutih Kulon Semarakkan Karnaval Hari Batik Nasional

04 Oktober 2021
Rifqi
Dibaca 220 Kali
MA NU I’anatuth Thullab Mutih Kulon Semarakkan Karnaval Hari Batik Nasional

Mutih Kulon – Jajaran dewan guru dan peserta didik MA NU I'anatuth Thullab Mutih Kulon menggelar karnaval dalam rangka memperingati hari batik nasional tahun 2021 (03/10/21).

Batik merupakan salah satu warisan budaya nusantara yang diakui oleh UNESCO pada tanggal 2 Oktober 2009. Oleh sebab itu, setiap tanggal 2 Oktober, Indonesia memperingati Hari Batik Nasional. Tepat 12 tahun batik diakui oleh dunia, pun setiap tahun berbagai upaya telah dilakukan agar tetap lestari. 

Salah satunya yayasan pendidikan Madrasah Aliyah Nahdlatul Ulama’ I’anatuth Thullab punya cara yang cukup unik dalam memperingati hari batik nasional. Dalam rangka memperingati hari batik nasional, MA NU I’anatuth Thullab menggelar karrnaval dan bagi-bagi kado kepada masyarakat yang dilaksanakan pada tanggal 3 Oktober 2021. 

Parade batik dilakukan oleh dewan guru dan seluruh peserta didik yang kompak memakai baju batik. Titik parade dimulai di halaman MA NU I’anatuth Thullab dan berakhir di kediaman bapak H. Aminuddin untuk menyerahkan kado. Hadiah kado tersebut berasal dari iuran peserta didik yang diberikan salah satunya kepada bapak H. Aminuddin, ketua BPM ITM. 

Rute parade dari MA menuju ke MI Raudlatul Athfal, masuk ke gang Sarimulyo menuju gang Tengah, masuk ke gang Langgardalem kemudian gang Peguron dilanjut ke pasar desa lalu ke rumah bapak H. Aminuddin. Barisan parade diawali oleh 14 duta batik MA NU ITM. Para duta batik tersebut diambil dari perwakilan setiap kelas yang mengirimkan satu pasang putra-putri terbaik. 

“Duta diambil dari yang pertama adalah sopan santunnya karena kalau terjun ke masyarakat tapi akhlaqnya minus ‘kan malu. Kedua, tingkahnya yang nggak pecicilan. Cantik, ganteng itu bonus.” Ungkap Maulidiya Hasanah, siswa kelas XII-MIPA.

Tujuan diadakannya karnaval dan bagi-bagi kado seperti ini tentu ingin mengenalkan kepada masyarakat bahwa batik merupakan salah satu budaya nusantara yang harus dilestarikan. Seperti yang dikatakan oleh bapak Ibad, pembina OSIS MA NU ITM bahwa, “Batik itu tidak hanya dipakai para orang tua, tapi juga kaum muda, pelajar, nggak kalah keren. Tujuannya agar kaum milenial bangga memakai batik. 

Hal serupa juga dikatakan oleh ibu Tutik Muntasiroh, Waka. Kesiswaan MA NU ITM bahwa, “Uang yang dikumpulkan dari anak-anak diniatkan sedekah, karena yang pertama, sedekah itu tolak balak, kedua, pelicin doa. Tujuannya untuk berbagi dengan memanfaatkan event seperti ini.”

Muhammad Allamul Huda, siswa kelas XII-MIPA mengakui bahwa para peserta didik sangat antusias mengikuti karnaval batik. Kendati berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, acara ini tentu mengundang perhatian masyarakat sebab konsep yang cukup unik dan menyenangkan.

“Kita terjun ke masyarakat bahwa ingin menunjukkan batik merupakan warisan budaya Indonesia. Batik bisa dipakai oleh siapapun. Muda, tua, anak-anak, bisa memakai batik. Karnavalnya sangat seru, antusias sekali pastinya. Setiap siswa bawa kado sendiri untuk diberikan kepada masyarakat.”