BAHAS MODERASI BERAGAMA, KKN-IK MUTIH KULON HADIRI SELAPANAN PENGURUS RANTING IPNU-IPPNU DESA MUTIH

03 Oktober 2021
Rifqi
Dibaca 259 Kali
BAHAS MODERASI BERAGAMA, KKN-IK MUTIH KULON HADIRI SELAPANAN PENGURUS RANTING IPNU-IPPNU DESA MUTIH

Mutih Kulon – Pengurus Ranting IPNU-IPPNU desa Mutih mengadakan rutinan selapanan dan dihadiri oleh mahasiswa KKN-IK IAIN Kudus desa Mutih di Musholla Al Ikhlas pukul 18.45 WIB (27/09/21).

Pengurus Ranting IPNU-IPPNU desa Mutih merupakan gabungan dari dua desa yaitu desa Mutih Kulon dan desa Mutih Wetan. Ranting desa Mutih ini berdiri pada tanggal 15 Mei 2021. Meskipun baru seumur jagung, Ranting IPNU-IPPNU desa Mutih telah banyak merintis kegiatan termasuk selapanan ini.

Selapanan yang diadakan rutin setiap dua minggu sekali ini dihadiri oleh 4 Pengurus Anak Cabang IPNU-IPPNU Wedung dan 4 mahasiswa KKN-IK IAIN Kudus 2021. Kehadiran mahasiswa KKN-IK IAIN Kudus desa Mutih Kulon disambut hangat oleh Pengurus Ranting IPNU-IPPNU desa Mutih. Acara diisi dengan tahlil, sambutan oleh PAC IPNU-IPPNU Wedung, penyampaian materi moderasi beragama dan menilik kembali sejarah G30S/PKI oleh mahasiswa KKN-IK, serta penyampaian lomba peringatan Hari Santri Nasional 2021 oleh PAC IPNU-IPPNU Wedung.

Selapanan kali ini, empat mahasiswa KKN-IK menyampaikan materi tentang moderasi beragama dan mengulas kembali sejarah pengkhianatan G30S/PKI. Muhammad Rifqi menyampaikan materi tentang 4 prinsip dasar Nahdlatul Ulama'. Ayu Aswarin menyampaikan materi penguatan makna salam pelajar IPNU-IPPNU. Dewi Fajriyatun Niyah menyampaikan materi implementasi nilai toleransi dalam moderasi bergama. Terakhir, Umi Tamami menyampaikan materi pentingnya moderasi beragama dalam histori pengkhianatan G30S/PKI.

Zuyyina Alfi Hasanah, ketua PAC IPPNU Wedung mengatakan bahwa, “Terima kasih kepada kakak-kakak mahasiswa KKN dari Kudus sudah mengisi materi pada malam ini. Ya, beginilah kegiatan kami. Jadi, ranting IPNU-IPPNU ini gabungan dari desa Mutih Kulon dan desa Mutih Wetan.”

Diharapkan dengan adanya penyampaian materi oleh mahasiswa KKN-IK tentang moderasi beragama, pelajar IPNU-IPPNU khususnya desa Mutih dapat mengimplementasikan nilai-nilai yang terkandung dalam amaliah Nahdlatul Ulama’. Sekaligus dalam momen mendekati peringatan hari bersejarah bangsa Indonesia, pelajar IPNU-IPPNU tidak melupakan sejarah kelam bangsa Indonesia serta dapat mengambil pelajaran kehidupan dari peristiwa tersebut.